BEBERAPA jenis tanaman hias memiliki
fungsi ganda, yaitu selain sebagai tanaman hias juga sebagai obat untuk
beberapa penyakit yang lazim ditemukan di kalangan masyarakat. Manfaat
masing-masing tanaman hias tersebut tidak sama karena kandungan di
dalamnya juga berbeda. Dengan kandungan yang berbeda tersebut, dapat
dibuat ramuan obat yang berasal dari satu tanaman atau dari beberapa
tanaman.
Ramuan obat ini dibuat dengan cara yang
sederhana. Jika digunakan sesuai aturan, ramuan ini tidak akan
menimbulkan efek samping. Di bawah ini dipaparkan beberapa tanaman hias
yang dapat digunakan untuk ramuan obat.
1. Bakung putih (crinum asiaticum linn)

2. Cocor bebek (kalanchoe pinnata)

Ramuan untuk sakit kepala, batuk, sakit
dada, dan borok, daun cocor bebek secukupnya digiling hingga halus dan
tempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk obat demam, rebus lima
lembar daun cocor bebek dengan 2-3 gelar air. Daun direbus selama 30
menit dengan api kecil, minum air rebusan dua kali sehari. Bisa juga
daun dipotong-potong tanpa direbus kemudian tempelkan pada perut.
Untuk obat haid yang tidak teratur,
giling halus 10 lembar daun cocor bebek, 5 jari labu air, 5 buah
majakan, 1 buah mentimun, 10 lembar daun dadap srep, 10 lembar daun
sambaing colok, tambahkan air garam secukupnya. Kemudian diusapkan ke
perut, lalu balut dan lakukan dua kali sehari.
Untuk obat luka, cuci 10 lembar daun
cocor bebek, giling sampai halus, tambahkan 1 sendok makan air kapur
sirih. Usapkan pada luka dan bebat dengan kain bersih. Lakukan dua kali
sehari. Sedangkan untuk obat bisul, cuci enam lembar daun cocor bebek
dan giling sampai halus. Tambahkan air garam secukupnya. Usapkan pada
bisul dan sekelilingnya, kemudian balut. Lakukan 1-2 kali sehari sampai
sembuh.
3. ”Jawer kotok” (coleus atropurrieus)

Ramuan untuk keputihan, cuci 2/3 genggam
daun jawer kotok, rebus dengan tiga gelas air bersih hingga hanya
tersisa 3/4 gelas. Saring air rebusan setelah dingin. Minum air rebusan
bersama madu tiga kali sehari. Sedangkan ramuan obat wasir, rebus 12
lembar daun jawer kotok dengan dua gelas air hingga mendidih dan tersisa
satu gelas. Minum sekali sehari.
4. Kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis linn)

Ramuan untuk bronchitis, cuci dua kuntum
bunga kembang sepatu, lalu tumbuk sampai halus. Beri 3/4 gelar air masak
dan sedikit garam. Aduk ramuan tersebut hingga merata, lalu peras dan
saring. Minum dua kali sehari. Atau bisa juga dengan ramuan, rebus 2-3
kuntum bunga kembang sepatu dengan 2 gelar air sekira 15 menit, kemudian
saring. Air rebusan yang telah disaring diminum dua kali sehari.
Ramuan untuk kencing nanah, cuci enam
kuntum bunga kembang sepatu, rebus dengan tiga gelas air hingga airnya
tersisa 3/4 gelas. Setelah itu, saring dan didiamkan (diembunkan) selama
satu malam. Minum dengan madu tiga kali sehari sebanyak 1/2 gelas.
Ramuan untuk haid tidak teratur, cuci
tiga kuntum bunga kembang sepatu, lalu giling hingga halus. Tambahkan
satu gelas air masak dan sedikit cuka. Selanjutnya peras dan saring.
Minum 2-3 kali sehari sebanyak 1/2 gelas.
Ramuan untuk sakit panas, tumbuk akar
kembang sepatu secukupnya hingga halus, rebus dengan tiga gelas air
mendidih sekira 30 menit, lalu saring. Air rebusan diminum tiga kali
sehari sebanyak satu gelas.
Ramuan untuk demam pada anak-anak,
lumatkan daun kembang sepatu segar secukupnya dengan sedikit air.
Lumurkan di seluruh badan 2-3 kali sehari. Ramuan untuk sariawan dan
batuk, rebus daun kembang sepatu secukupnya dalam tiga gelas air
mendidih selama 15 menit, lalu saring. Air rebusan diminum tiga kali
sehari.
Ramuan untuk gondok, siapkan akar kembang
sepatu secukupnya dan air secukupnya. Akar diserbukkan dan direbus
dalam air mendidih selama 1/2 jam. Kompreskan pada bagian yang sakit 2-3
kali sehari. Ramuan untuk sakit kepala, serbuk daun kembang sepatu
direbus selama 1/2 jam dan dikompreskan pada dahi.
5. Kenanga (canangium odoratun baill atau cananga odorata)

6. Mawar (rosa damascena mill).

Ramuan untuk gigitan serangga berbisa,
siapkan 1 kuntum bunga mawar, 10 kuntum bunga melati, 2 kuntum bunga
kenanga, dan 1 sendok teh minyak kelapa. Bunga dicuci bersih, lalu
digiling sampai halus. Remaslah campuran ketiga bunga tersebut dengan
minyak kelapa. Ramuan dioleskan pada luka bekas gigitan atau sengatan
serangga, lalu dibalut.
Ramuan untuk gabag, cuci 15 kuntum bunga
mawar, kemudian rebus dengan tiga gelas air hingga tersisa 3/4 gelas.
Setelah itu disaring. Air mawar ini diminum tiga kali sehari. Ramuan
untuk jerawat, rebus bunga mawar secukupnya dengan sedikit air. Setelah
itu, air mawar yang telah disaring sebanyak dua sendok dicampur dengan
satu sendok teh serbuk belerang. Oleskan pada malam hari sebelum tidur
pada kulit yang terkena jerawat.
7. Melati (jasminum sambac)

Ramuan untuk mata merah atau bengkak,
tumbuk satu genggam daun melati hingga halus. Tempelkan pada dahi. Bila
sudah kering, ganti dengan bahan ramuan yang baru. Ramuan untuk bengkak
akibat sengatan lebah, remas-remas satu genggam bunga melati sampai
halus. Tempelkan pada bagian yang terkena sengatan lebah.
Ramuan untuk demam dan sakit kepala, satu
genggam daun melati dan 10 bunga melati diremas-remas dengan tangan,
lalu rendam dalam air secukupnya. Air rendaman digunakan untuk
mengompres dahi. Ramuan untuk sesak napas, rebus 10 lembar daun melati
dalam tiga gelas air sampai mendidih dan tersisa dua gelas. Setelah
dingin, air rebusan disaring. Tambahkan sedikit garam. Minum dua kali
sehari, pagi dan sore sebanyak 1/2 gelas.
Ramuan untuk jerawat, tumbuk 20 kuncup
melati, 2 potong asam jawa yang lama dengan panjang 80 cm, belerang
sebesar telur cecak hingga halus, lalu diremas dengan 2 sendok makan air
jeruk nipis. Gosokkan pada muka dua kali sehari.
8. Wijayakusumah (epiphylum sp.)

9. Bunga matahari (helianthus annus)

10. Kecubung (datura metel)

Ramuan untuk rematik, tumbuk daun dan
bunga kecubung secukupnya, bawang merah secukupnya, dan jahe secukupnya.
Hasil tumbukan tempelkan pada bagian yang sakit. Ramuan untuk sembelit,
dua lembar daun kecubung diolesi minyak kelapa lalu dipanggang di atas
api hingga layu. Daun yang telah dipanggang tempelkan di bagian bawah
perut. Lakukan 2-3 kali sehari. Ramuan untuk asma, iris halus beberapa
lembar daun kecubung, jemur hingga kering. Daun dibuat lintingan, lalu
diisap seperti mengisap rokok.
Ramuan untuk sakit pinggang, tumbuk 5-10
lembar daun kecubung yang berbatang ungu dan kapur sirih secukupnya
hingga halus. Tempelkan pada pinggang yang sakit. Lakukan 2-3 kali
sehari. Ramuan untuk bengkak, basahi daun kecubung dengan minyak kelapa
kemudian dipanggang dan diremas. Tempelkan pada bagian yang bengkak 2-3
kali sehari. Ramuan untuk encok, cuci delapan lembar daun kecubung hitam
dan giling sampai halus, kemudian diremas-remas bersama air kapur.
Gosokkan pada bagian yang sakit dua kali sehari.
Ramuan untuk eksim, tumbuk 25 g daun
kecubung, lalu beri minyak kelapa secukupnya. Lalu, panaskan. Ramuan
untuk radang anak telinga, cuci 10 lembar daun kecubung lalu giling
sampai halus. Remas gilingan daun tersebut dengan dua sendok makan
minyak kelapa yang telah dihangatkan terlebih dahulu. Lalu, peras dan
saring. Minyak perasan diteteskan pada anak telinga yang sakit, lakukan
dua kali sehari sebanyak lima tetes.
11. Jengger ayam (celosia cristata)

Sumber : Langit-langit.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar