Sabtu, 16 Maret 2013

5 Cara Merawat Tanaman Hias Bunga Anggrek

Name:  merawatbungaanggrek.jpg
Views: 18872
Size:  50.3 KB
Merawat tanaman bunga anggrek agar tampilan indah menawan, rajin berbunga, tidak layu atau mati ada cara sederhana. Memelihara tumbuhan atau pohon anggrek dari kerusakan atau hama diperlukan pengamatan sehari-hari.

Berikut 5 tips yang bisa Anda lakukan dalam perawatan anggrek:


  1. Cahaya Matahari
    Intensitas matahari yang berbeda dibutuhkan masing-masing jenis anggrek. Selama pertumbuhannya tanaman anggrek memerlukan naungan. Seperti habitat aslinya, dimana tanaman anggrek tumbuh didalam hutan, menempel didahan pohon yang rindang. Phalaenopsis, jenis anggrek yang membutuhkan intensitas matahari paling rendah, 20%. Jenis lainnya pada kisaran 40% – 60%. Untuk naungan, yang mudah menggunakan paranet. Ketebalan paranet disesuaikan dengan kebutuhan intensitas sinar matahari jenis anggrek yang titanam. Agar daun-daun tidak menguning seperti terbakar, sebaiknya hindari masuknya sinar matahari secara langsung dan berlebihan.
  2. Penyiraman
    Media tanam sangat mempengaruhi penyiraman pada bunga anggrek. Selain itu besar kecilnya tanaman, temperatur lingkungan, kelembaban, aliran udara dan jenis pot yang digunakan juga perlu Anda perhatikan. Penyiraman yang baik langsung disemprotkan pada bagian akar, supaya langsung terserap. Agar tidak merusak media tanam, bunga dan daun anggrek, gunakanlah sprayer saat menyiram hingga butiran air yang keluar dapat diatur.

    Jangan menyiram anggrek terlalu banyak. Air yang menggenang dalam pot bisa membuat akar membusuk dan tanaman mati. Frekuensi penyiraman tergantung pada jenis anggrek. Anggrek yang mempunyai pseudobulb (anggrek simpodial) lebih tahan kering, misalnya : oncidium, dendrobium, cattleya. Penyiraman pada jenis anggrek ini cukup 1 – 2 kali sehari. Anggrek monopodial harus disiram lebih sering, 2 – 3 kali sehari, misal : phalaenopsis dan vanda. Waktu yang baik untuk melakukan penyiraman adalah pada pagi hari jam 07.00 - 09.00 dan sore hari jam 15.00 - 17.00.
  3. Pemupukan
    Fase pertumbuhan tanaman anggrek menjadi dasar dalam pemupukan. Fase vegetatif dan fase generatif adalah 2 jenis fase pertumbuhan anggrek. Fase vegetatif adalah periode pertumbuhan tanaman anggrek dari penyemaian sampai anggrek muda. Fase generatif adalah saat anggrek mulai dewasa dan telah siap berbunga. Pupuk yang kaya akan unsur N, yaitu bahan utama penyusun protein yang sangat dibutuhkan dalam proses pembelahan sel, dibutuhkan pada fase vegetatif. Ini menjadikan pertumbuhan tanaman lebih cepat. Pada fase generatif bisa diberikan pupuk dengan unsur hara P yang lebih tinggi. Yang berfungsi untuk merangsang proses pembentukan bunga. Vitamin dan hormon pertumbuhan juga bisa Anda tambahkan.

    Waktu yang tepat melakukan pemupukan adalah saat dimana mulut daun sedang terbuka, yaitu jam 08.00 - 10.00 dan atau jam 15.00 - 17.00. Sehingga proses penyerapan makanan berlangsung lebih cepat.

    Pemupukan yang baik adalah lewat daun, karena daun mempunyai daya serap yang lebih besar daripada akar. Jangan memberikan pupuk dengan cara menaburkan langsung ke dalam pot. Pupuk yang diserap akar hanya pupuk yang terbawa oleh air. Sementara sisanya akan mengendap dalam pot dan bisa menjadi tempat yang potensial untuk perkembangnya penyakit.
  4. Penggantian Pot
    Penggantian pot adalah proses dimana tanaman anggrek ditanam ulang dengan pot yang lebih besar dengan media tanam baru. Penggantian pot diperlukan karena khawatir pot lama tidak cukup menampung saat tanaman siap berbunga seiring pertumbuhan tanaman anggrek yang semakin membesar. Kapan harus melakukan penggantian pot tidak ada waktu yang pasti. Kejelian pengamatan sehari-hari sangat diperlukan. Anda bisa melihat tanda-tanda berikut pada tanaman Anggrek untuk menentukan saat tepat pot diganti:
    - Pot sudah padat oleh tunas baru
    - Pot sudah tidak cukup menampung perakarannya
    - Media tanam banyak ditumbuhi lumut
    - Media tanam sudah hancur dan lapuk.
  5. Lokasi, suhu, dan kelembaban
    Anggrek akan tumbuh baik di dataran tinggi, bukan berarti di dataran rendah tidak bisa hidup akan tetapi harus memenuhi ketentuan yang tepat. Suhu udara berkisar 15ºC-35ºC (suhu optimum 21ºC) dengan sirkulasi udara yang baik. Kelembaban udara berkisar antara 65%-70%.


http://www.tdwclub.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar