Sabtu, 16 Maret 2013

5 Cara Merawat Tanaman Hias Bunga Anggrek

Name:  merawatbungaanggrek.jpg
Views: 18872
Size:  50.3 KB
Merawat tanaman bunga anggrek agar tampilan indah menawan, rajin berbunga, tidak layu atau mati ada cara sederhana. Memelihara tumbuhan atau pohon anggrek dari kerusakan atau hama diperlukan pengamatan sehari-hari.

Berikut 5 tips yang bisa Anda lakukan dalam perawatan anggrek:


  1. Cahaya Matahari
    Intensitas matahari yang berbeda dibutuhkan masing-masing jenis anggrek. Selama pertumbuhannya tanaman anggrek memerlukan naungan. Seperti habitat aslinya, dimana tanaman anggrek tumbuh didalam hutan, menempel didahan pohon yang rindang. Phalaenopsis, jenis anggrek yang membutuhkan intensitas matahari paling rendah, 20%. Jenis lainnya pada kisaran 40% – 60%. Untuk naungan, yang mudah menggunakan paranet. Ketebalan paranet disesuaikan dengan kebutuhan intensitas sinar matahari jenis anggrek yang titanam. Agar daun-daun tidak menguning seperti terbakar, sebaiknya hindari masuknya sinar matahari secara langsung dan berlebihan.
  2. Penyiraman
    Media tanam sangat mempengaruhi penyiraman pada bunga anggrek. Selain itu besar kecilnya tanaman, temperatur lingkungan, kelembaban, aliran udara dan jenis pot yang digunakan juga perlu Anda perhatikan. Penyiraman yang baik langsung disemprotkan pada bagian akar, supaya langsung terserap. Agar tidak merusak media tanam, bunga dan daun anggrek, gunakanlah sprayer saat menyiram hingga butiran air yang keluar dapat diatur.

    Jangan menyiram anggrek terlalu banyak. Air yang menggenang dalam pot bisa membuat akar membusuk dan tanaman mati. Frekuensi penyiraman tergantung pada jenis anggrek. Anggrek yang mempunyai pseudobulb (anggrek simpodial) lebih tahan kering, misalnya : oncidium, dendrobium, cattleya. Penyiraman pada jenis anggrek ini cukup 1 – 2 kali sehari. Anggrek monopodial harus disiram lebih sering, 2 – 3 kali sehari, misal : phalaenopsis dan vanda. Waktu yang baik untuk melakukan penyiraman adalah pada pagi hari jam 07.00 - 09.00 dan sore hari jam 15.00 - 17.00.
  3. Pemupukan
    Fase pertumbuhan tanaman anggrek menjadi dasar dalam pemupukan. Fase vegetatif dan fase generatif adalah 2 jenis fase pertumbuhan anggrek. Fase vegetatif adalah periode pertumbuhan tanaman anggrek dari penyemaian sampai anggrek muda. Fase generatif adalah saat anggrek mulai dewasa dan telah siap berbunga. Pupuk yang kaya akan unsur N, yaitu bahan utama penyusun protein yang sangat dibutuhkan dalam proses pembelahan sel, dibutuhkan pada fase vegetatif. Ini menjadikan pertumbuhan tanaman lebih cepat. Pada fase generatif bisa diberikan pupuk dengan unsur hara P yang lebih tinggi. Yang berfungsi untuk merangsang proses pembentukan bunga. Vitamin dan hormon pertumbuhan juga bisa Anda tambahkan.

    Waktu yang tepat melakukan pemupukan adalah saat dimana mulut daun sedang terbuka, yaitu jam 08.00 - 10.00 dan atau jam 15.00 - 17.00. Sehingga proses penyerapan makanan berlangsung lebih cepat.

    Pemupukan yang baik adalah lewat daun, karena daun mempunyai daya serap yang lebih besar daripada akar. Jangan memberikan pupuk dengan cara menaburkan langsung ke dalam pot. Pupuk yang diserap akar hanya pupuk yang terbawa oleh air. Sementara sisanya akan mengendap dalam pot dan bisa menjadi tempat yang potensial untuk perkembangnya penyakit.
  4. Penggantian Pot
    Penggantian pot adalah proses dimana tanaman anggrek ditanam ulang dengan pot yang lebih besar dengan media tanam baru. Penggantian pot diperlukan karena khawatir pot lama tidak cukup menampung saat tanaman siap berbunga seiring pertumbuhan tanaman anggrek yang semakin membesar. Kapan harus melakukan penggantian pot tidak ada waktu yang pasti. Kejelian pengamatan sehari-hari sangat diperlukan. Anda bisa melihat tanda-tanda berikut pada tanaman Anggrek untuk menentukan saat tepat pot diganti:
    - Pot sudah padat oleh tunas baru
    - Pot sudah tidak cukup menampung perakarannya
    - Media tanam banyak ditumbuhi lumut
    - Media tanam sudah hancur dan lapuk.
  5. Lokasi, suhu, dan kelembaban
    Anggrek akan tumbuh baik di dataran tinggi, bukan berarti di dataran rendah tidak bisa hidup akan tetapi harus memenuhi ketentuan yang tepat. Suhu udara berkisar 15ºC-35ºC (suhu optimum 21ºC) dengan sirkulasi udara yang baik. Kelembaban udara berkisar antara 65%-70%.


http://www.tdwclub.com

Merawat Tanaman Hias dalam Pot


Agar tetap subur, berdaun dan berbunga indah, tanaman dalam pot perlu perawatan khusus.
Tanaman dalam pot sangat bisa mempercantik halaman rumah Anda. Pilihan tanamannya pun beragam, bisa tanaman berbunga, berdaun, atau buah-buahan. Semuanya bisa memberi cita rasa sejuk dan indah.
Perawatan tanaman dalam pot berbeda dengan tanaman di lahan terbuka. Karena ruang tanaman terbatas hanya seluas ukuran pot yang dipakai, tanaman dalam pot membutuhkan perawatan khusus.
Bagaimana kiat perawatannya, berikut penjelasan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) Ir Agung Yuswanto.

Merawat Tanaman Hias dalam Pot

Media tanam
Kebanyakan cara orang menanam tanaman di dalam pot sama dengan di halaman terbuka (tanpa pot). Mereka memasukkan tanah ke dalam pot, lalu menaruh bibit tanaman, dan menguruk kembali dengan tanah. “Cara ini tidak benar,” kata Ir Agung Yuswanto.
Tanaman membutuhkan sistem aliran udara yang baik di dalam tanah. Jika media tanam yang digunakan hanya tanah, lama kelamaan tanah menjadi padat. Akibatnya, tidak ada aliran udara di dalam tanah. Hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
Agar tanaman tumbuh dengan baik, media tanam jangan seluruhnya berupa tanah. Campur dengan media lain, seperti kokopit, sekam, pupuk kandang, atau kompos.
“Pilihan campuran media tanam,” lanjut pemilik Puri Gajah Nursery ini, “tergantung pada jenis tanamannya. Untuk tanaman pakis, dan anthurium, campuran yang digunakan biasanya kokopit.”
Sebelum memasukkan media tanam ke dalam pot, bagian paling bawah harus dilapisi dengan styrofoam. Kalau tanpa styrofoam air tidak akan dapat mengalir dengan baik. Air akan tergenang. Akibatnya, tanah menjadi padat.
Hal itu akan berpengaruh terhadap pertumbungan tanaman. Daun akan menjadi kuning, keriting, atau layu. Sebaliknya, jika dialasi styrofoam, air akan mengalir dengan baik, tanaman pun akan tumbuh dengan subur.
Pertumbuhan
Tanaman dalam pot secara fisik mengalami pertumbuhan. Semakin hari semakin besar. Tentunya, kata pakar taman vertikal ini, lahan yang dibutuhkan harus diperluas.
Jika itu terjadi, pot dan media tanam harus segera diganti. Misalnya, tanaman anthurium. Ketika masih bibit ditanam di pot kecil. Beberapa bulan kemudian pertumbuhan tanaman tersebut semakin besar, sehingga harus memindahkannya ke pot besar serta menambah lagi media tanamnya.
Lain masalahnya, jika pemilik tanaman sengaja akan membonsai tanaman tersebut. Kalau tanaman pot ingin tetap kecil hambat saja pertumbuhannya dengan cara rajin memotong batang, dan tidak perlu mengganti pot, dan media tanam. Pertumbuhannya akan makin lambat, dan tetap kerdil.
Perlu Cahaya Matahari
Sebelum menanam tanaman dalam pot perlu Anda ketahui karakteristik tanaman tersebut. Apakah harus kena matahari penuh, sedang, atau jenis tanaman teduh.
Tanaman yang perlu cahaya harus rajin dikeluarkan dari keteduhan, untuk mendapatkan cahaya matahari. Sedangkan tanaman yang ditaruh di tempat teduh sesekali perlu juga mendapat cahaya matahari.
Paling tidak, lima hari sekali jenis ‘tanaman teduh’ tersebut harus mendapatkan cahaya matahari. Pencahayaan dibutuhkan berkaitan erat dengan proses fotosintesis.
Untuk tanaman berbunga, dan tambulapot (tanaman buah dalam pot), Agung memastikan 100 persen harus terkena cahaya matahari. Kalau kurang pencahayaan, pertumbuhan daunnya akan bagus, tapi tumbuhan itu tidak akan berbunga. Kalau tambulapot, akan sulit berbuah.
Menyemir Daun Tanaman
Untuk jenis tanaman daun, tentu daunnya yang harus diperhatikan. Salah satu perawatannya, kita harus rajin menyemir setiap helai daunnya. “Dua minggu sekali setiap helai daun harus disemir,” tutur Agung Yuswanto.
Jika rutin disemir (dibersihkan) permukaan daun akan menjadi bersih, mengkilat, dan sehat. ”Daun-daun akan semakin eksotik. Pori-pori di permukaan daun pun bersih sehingga proses fotosintesis akan berjalan dengan baik. Daun-daun semakin subur, dan tumbuhnya sehat,” paparnya.
Menurut Agung, ada cairan khusus untuk menyemir dedaunan. Bisa juga menggunakan susu kemasan yang banyak dijual di supermarket. Caranya, susu tersebut ditaruh di lap, lalu dengan lembut diusapkan ke setiap lembar daun.
Penyemprotan Berkala
Tanaman dalam pot harus disemprot secara berkala, tapi jangan terlalu sering. Di musim hujan seperti saat ini, tanaman rentan terhadap bibit penyakit, dan jamur. Karena itu, harus dilakukan penyemprotan.
Selain penyemprotan, tanaman berbunga harus rutin diberi pupuk NPK. Pemberian pupuk dilakukan sebulan sekali.
Hama
Hewan yang sering mengganggu tanaman dalam pot biasanya ulat, atau kupu-kupu. Serangga ini makan daun, sehingga daun menjadi jelek. Solusinya, disemprot dengan insektisida.
Tapi, jika serangga tak terlihat, namun pertumbuhan daun tidak baik (jelek), menurut Agung, yang harus dicurigai adalah bagian akar tanaman. “Berarti ada gangguan di sistem akar, sehingga suplei makanan tidak sampai ke ujung daun. Akibatnya, ujung daun mengering, menguning, bagian cabang tumbuhan bisa mati,” katanya.
Solusinya, pot tanaman harus dibongkar. Selanjutnya, perhatikan bagian akar tanaman, karena sering menjadi sarang semut, atau hama. Semprot dulu dengan insektisida, lalu bersihkan agar tumbuhan bisa ditanam kembali. Jika tumbuhan sudah bersih dari hama, lebih baik mengganti pot dan media tanamnya dengan yang baru.

Selasa, 12 Maret 2013

TANAMAN HIAS YANG BERKHASIAT



BEBERAPA jenis tanaman hias memiliki fungsi ganda, yaitu selain sebagai tanaman hias juga sebagai obat untuk beberapa penyakit yang lazim ditemukan di kalangan masyarakat. Manfaat masing-masing tanaman hias tersebut tidak sama karena kandungan di dalamnya juga berbeda. Dengan kandungan yang berbeda tersebut, dapat dibuat ramuan obat yang berasal dari satu tanaman atau dari beberapa tanaman.
Ramuan obat ini dibuat dengan cara yang sederhana. Jika digunakan sesuai aturan, ramuan ini tidak akan menimbulkan efek samping. Di bawah ini dipaparkan beberapa tanaman hias yang dapat digunakan untuk ramuan obat.
1. Bakung putih (crinum asiaticum linn)
Tanaman hias berbunga putih ini mengandung zat alkaloida (likorin) yang berkhasiat menyembuhkan penyakit frambusia. Ramuannya, tumbuk hingga halus 20 buah bakung putih dan 2 cangkir beras merah. Tambahkan air secukupnya dan masak hingga mendidih. Ramuan digunakan untuk mengusap bagian tubuh yang terkena frambusia. Lakukanlah 2-3 hari sekali.
2. Cocor bebek (kalanchoe pinnata)
Tanaman hias ini mengandung appelzuur, damar, zat lendir, magnesium malat, kalsium oksalat, asam formiat, dan tannin. Berkhasiat menyembuhkan sakit kepala, batuk, sakit dada, borok, dan penyakit kulit lainnya, menyembuhkan demam, memperlancar haid yang tidak teratur, obat luka, serta bisul.
Ramuan untuk sakit kepala, batuk, sakit dada, dan borok, daun cocor bebek secukupnya digiling hingga halus dan tempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk obat demam, rebus lima lembar daun cocor bebek dengan 2-3 gelar air. Daun direbus selama 30 menit dengan api kecil, minum air rebusan dua kali sehari. Bisa juga daun dipotong-potong tanpa direbus kemudian tempelkan pada perut.
Untuk obat haid yang tidak teratur, giling halus 10 lembar daun cocor bebek, 5 jari labu air, 5 buah majakan, 1 buah mentimun, 10 lembar daun dadap srep, 10 lembar daun sambaing colok, tambahkan air garam secukupnya. Kemudian diusapkan ke perut, lalu balut dan lakukan dua kali sehari.
Untuk obat luka, cuci 10 lembar daun cocor bebek, giling sampai halus, tambahkan 1 sendok makan air kapur sirih. Usapkan pada luka dan bebat dengan kain bersih. Lakukan dua kali sehari. Sedangkan untuk obat bisul, cuci enam lembar daun cocor bebek dan giling sampai halus. Tambahkan air garam secukupnya. Usapkan pada bisul dan sekelilingnya, kemudian balut. Lakukan 1-2 kali sehari sampai sembuh.
3. ”Jawer kotok” (coleus atropurrieus)
Tidak semua jenis jawer kotok berkhasiat obat. Jawer kotok yang berkhasiat obat adalah yang daunnya berwarna cokelat merah tua polos. Daun jawer kotok mengandung zat alkaloida, mineral, minyak terbang, dan zat pati. Tanaman ini dapat mengobati radang telinga, keputihan, dan wasir. Ramuan untuk radang anak telinga, cuci 1/2 genggam daun jawer kotok, giling sampai halus, tambahkan tiga sendok makan air masak, peras, dan saring. Air perasan diteteskan pada anak telinga yang sakit 3-6 kali sehari.
Ramuan untuk keputihan, cuci 2/3 genggam daun jawer kotok, rebus dengan tiga gelas air bersih hingga hanya tersisa 3/4 gelas. Saring air rebusan setelah dingin. Minum air rebusan bersama madu tiga kali sehari. Sedangkan ramuan obat wasir, rebus 12 lembar daun jawer kotok dengan dua gelas air hingga mendidih dan tersisa satu gelas. Minum sekali sehari.
4. Kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis linn)
Bunganya mengandung hibiscetin, sedangkan batang dan daunnya mengandung kalsium oksalat, peroksidase, lemak, dan protein. Berkhasiat mengobati bronchitis, gonorhoea (kencing nanah), haid tidak teratur, obat sakit panas, demam pada anak-anak, sariawan, batuk, gondok, dan sakit kepala.
Ramuan untuk bronchitis, cuci dua kuntum bunga kembang sepatu, lalu tumbuk sampai halus. Beri 3/4 gelar air masak dan sedikit garam. Aduk ramuan tersebut hingga merata, lalu peras dan saring. Minum dua kali sehari. Atau bisa juga dengan ramuan, rebus 2-3 kuntum bunga kembang sepatu dengan 2 gelar air sekira 15 menit, kemudian saring. Air rebusan yang telah disaring diminum dua kali sehari.
Ramuan untuk kencing nanah, cuci enam kuntum bunga kembang sepatu, rebus dengan tiga gelas air hingga airnya tersisa 3/4 gelas. Setelah itu, saring dan didiamkan (diembunkan) selama satu malam. Minum dengan madu tiga kali sehari sebanyak 1/2 gelas.
Ramuan untuk haid tidak teratur, cuci tiga kuntum bunga kembang sepatu, lalu giling hingga halus. Tambahkan satu gelas air masak dan sedikit cuka. Selanjutnya peras dan saring. Minum 2-3 kali sehari sebanyak 1/2 gelas.
Ramuan untuk sakit panas, tumbuk akar kembang sepatu secukupnya hingga halus, rebus dengan tiga gelas air mendidih sekira 30 menit, lalu saring. Air rebusan diminum tiga kali sehari sebanyak satu gelas.
Ramuan untuk demam pada anak-anak, lumatkan daun kembang sepatu segar secukupnya dengan sedikit air. Lumurkan di seluruh badan 2-3 kali sehari. Ramuan untuk sariawan dan batuk, rebus daun kembang sepatu secukupnya dalam tiga gelas air mendidih selama 15 menit, lalu saring. Air rebusan diminum tiga kali sehari.
Ramuan untuk gondok, siapkan akar kembang sepatu secukupnya dan air secukupnya. Akar diserbukkan dan direbus dalam air mendidih selama 1/2 jam. Kompreskan pada bagian yang sakit 2-3 kali sehari. Ramuan untuk sakit kepala, serbuk daun kembang sepatu direbus selama 1/2 jam dan dikompreskan pada dahi.
5. Kenanga (canangium odoratun baill atau cananga odorata)
Tanaman hias ini mengandung minyak terbang. Berkhasiat mengobati penyakit kudis. Untuk membuat ramuannya, siapkan 3 buah kulit batang kenanga sebesar jari tangan, 1 sendok makan minyak kelapa, dan 2 sendok teh minyak kayu putih. Kulit batang dicuci, lalu ditumbuk sampai halus. Selanjutnya campur dengan minyak kelapa dan minyak kayu putih. Gosokkan dua kali sehari pada kulit yang terserang kudis.
6. Mawar (rosa damascena mill).
Bunga mawar wanginya harum karena adanya minyak atsiri di dalamnya. Minyak atsiri ini mengandung zat sitrat, sitronelol, geraniol, linalol, nerol, eugenol, feniletilalkohol, farnesol, dan nonilal-dehida. Berkhasiat untuk mengobati gigitan serangga berbisa, gabag (morbili), dan jerawat.
Ramuan untuk gigitan serangga berbisa, siapkan 1 kuntum bunga mawar, 10 kuntum bunga melati, 2 kuntum bunga kenanga, dan 1 sendok teh minyak kelapa. Bunga dicuci bersih, lalu digiling sampai halus. Remaslah campuran ketiga bunga tersebut dengan minyak kelapa. Ramuan dioleskan pada luka bekas gigitan atau sengatan serangga, lalu dibalut.
Ramuan untuk gabag, cuci 15 kuntum bunga mawar, kemudian rebus dengan tiga gelas air hingga tersisa 3/4 gelas. Setelah itu disaring. Air mawar ini diminum tiga kali sehari. Ramuan untuk jerawat, rebus bunga mawar secukupnya dengan sedikit air. Setelah itu, air mawar yang telah disaring sebanyak dua sendok dicampur dengan satu sendok teh serbuk belerang. Oleskan pada malam hari sebelum tidur pada kulit yang terkena jerawat.
7. Melati (jasminum sambac)
Melati mengandung zat-zat bensil, livatilasetat, dan indol. Berkhasiat untuk mengurangi produksi ASI, mengobati sakit mata, bengkak akibat sengatan lebah, demam, sakit kepala, sesak napas, dan jerawat. Ramuan untuk mengurangi produksi ASI, tumbuk satu genggam daun melati sampai halus. Tempelkan di sekitar payaduara setiap pagi sebelum mandi.
Ramuan untuk mata merah atau bengkak, tumbuk satu genggam daun melati hingga halus. Tempelkan pada dahi. Bila sudah kering, ganti dengan bahan ramuan yang baru. Ramuan untuk bengkak akibat sengatan lebah, remas-remas satu genggam bunga melati sampai halus. Tempelkan pada bagian yang terkena sengatan lebah.
Ramuan untuk demam dan sakit kepala, satu genggam daun melati dan 10 bunga melati diremas-remas dengan tangan, lalu rendam dalam air secukupnya. Air rendaman digunakan untuk mengompres dahi. Ramuan untuk sesak napas, rebus 10 lembar daun melati dalam tiga gelas air sampai mendidih dan tersisa dua gelas. Setelah dingin, air rebusan disaring. Tambahkan sedikit garam. Minum dua kali sehari, pagi dan sore sebanyak 1/2 gelas.
Ramuan untuk jerawat, tumbuk 20 kuncup melati, 2 potong asam jawa yang lama dengan panjang 80 cm, belerang sebesar telur cecak hingga halus, lalu diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis. Gosokkan pada muka dua kali sehari.
8. Wijayakusumah (epiphylum sp.)
Kandungan di dalam tanaman ini belum pernah diteliti, namun telah terbukti dapat mengurangi rasa sakit dan mempercepat pembekuan darah sehingga tanaman ini berkhasiat untuk menyembuhkan luka. Adapun ramuannya, tumbuk satu helai daun wijayakusuma hingga halus. Oleskan pada luka, kemudian balut dengan perban.
9. Bunga matahari (helianthus annus)
Biji bunga matahari mengandung senyawa kelompok flavonoida, polifenol, betasitosterol, dan protaglandin. Berkhasiat untuk menurunkan demam. Adapun ramuannya, sangrai 100 g biji bunga matahari selama 15 menit kemudian ditumbuk hingga lumat. Tambahkan 1/2 gelas air, lalu aduk hingga menjadi adonan seperti bubur.
10. Kecubung (datura metel)
Tanaman ini mengandung alkaloid atau disebut hiosamin (atropin) dan skopolamin. Alkahoid ini bersifat racun sehingga pemakaiannya terbatas pada bagian luar. Biji kecubung mengandung hiosin dan lemak, sedangkan daunnya mengandung kalsium oksalat. Berkhasiat mengobati rematik, sembelit, asma, sakit pinggang, bengkak, encok, eksim, dan radang anak telinga.
Ramuan untuk rematik, tumbuk daun dan bunga kecubung secukupnya, bawang merah secukupnya, dan jahe secukupnya. Hasil tumbukan tempelkan pada bagian yang sakit. Ramuan untuk sembelit, dua lembar daun kecubung diolesi minyak kelapa lalu dipanggang di atas api hingga layu. Daun yang telah dipanggang tempelkan di bagian bawah perut. Lakukan 2-3 kali sehari. Ramuan untuk asma, iris halus beberapa lembar daun kecubung, jemur hingga kering. Daun dibuat lintingan, lalu diisap seperti mengisap rokok.
Ramuan untuk sakit pinggang, tumbuk 5-10 lembar daun kecubung yang berbatang ungu dan kapur sirih secukupnya hingga halus. Tempelkan pada pinggang yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari. Ramuan untuk bengkak, basahi daun kecubung dengan minyak kelapa kemudian dipanggang dan diremas. Tempelkan pada bagian yang bengkak 2-3 kali sehari. Ramuan untuk encok, cuci delapan lembar daun kecubung hitam dan giling sampai halus, kemudian diremas-remas bersama air kapur. Gosokkan pada bagian yang sakit dua kali sehari.
Ramuan untuk eksim, tumbuk 25 g daun kecubung, lalu beri minyak kelapa secukupnya. Lalu, panaskan. Ramuan untuk radang anak telinga, cuci 10 lembar daun kecubung lalu giling sampai halus. Remas gilingan daun tersebut dengan dua sendok makan minyak kelapa yang telah dihangatkan terlebih dahulu. Lalu, peras dan saring. Minyak perasan diteteskan pada anak telinga yang sakit, lakukan dua kali sehari sebanyak lima tetes.
11. Jengger ayam (celosia cristata)
Tanaman ini mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol yang berkhasiat mengobati penyakit kencing nanah. Rebus dua gugus bunga jengger ayam dengan tiga gelas air bersih hingga mendidih dan tersisa 3/4 gelas, lalu didinginkan. Cara pemakaian dapat diminum dengan gula 3 kali sehari. Selamat mencoba! (Rafira/dari berbagai sumber) ***
Sumber : Langit-langit.com

Kacapiring: Tanaman Hias Berkhasiat Obat


Kacapiring

KACAPIRING banyak dipelihara orang sebagai tanaman hias atau pagar hijau yang memiliki aroma bunga harum. Kacapiring termasuk tumbuhan perdu yang berumur tahunan serta banyak memiliki cabang, ranting maupun daun yang lebat.
Tumbuhan yang di Jawa disebut ceplok piring, dan orang Bali menyebutnya jempiring, ini mudah tumbuh di sembarang tempat, baik daerah dingin maupun panas. Namun, tumbuhan ini lebih cocok di daerah pegunungan atau lokasi yang tingginya lebih 400 meter di atas permukaan laut.
Bunganya berukuran besar dan batang pohonnya mampu mencapai ketinggian berkisar 1-2 meter. Bunganya indah mirip dengan bunga mawar putih dengan tajuk-tajuk melingkar dan bersusun membentuk satu kesatuan yang anggun. Daunnya berbentuk oval, tebal, licin dan mengkilap pada permukaan telapak daun bagian atasnya.
Karena keharuman bunganya, kacapiring mempunyai nilai komersial untuk dibuat minyak wangi. Sedang pengembangbiakan tanaman ini dilakukan dengan cara stek.
Kacapiring (Gardenia augusta atau Gardenia jasminoides) dari penelitian para ahli diketahui mempunyai senyawa kandungan zat minyak menguap. Minyak menguap tersebut antara lain mengandung unsur linalol dan styrolyl. Sehingga tidak heran, selain sebagai tanaman hias, para leluhur kita sudah lama menggunakan tanaman ini untuk pengobatan.
Cukup banyak penyakit yang bisa diobati dengan menggunakan kacapiring, seperti diabetes mellitus, sariawan, demam, atau jika mengalami sukar buang air besar. Berikut beberapa ramuan yang bisa dimanfaatkan.
Diabetes mellitus: 12 lembar daun kacapiring direbus dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas. Air rebusan ini diminum sekaligus dan diulangi secara rutin setiap hari.
Sariawan: ambil 7 lembar daun kacapiring, 2 sendok makan madu dan 1 potong gula aren. Daun kacapiring tadi diremas-remas dan ditambah dengan satu cangkir air lalu disaring. Air saringan tersebut dicampur dengan madu dan gula aren tadi lalu diaduk sampai merata. Diminum,dan diulangi setiap dua hari sekali.
Demam: Siapkan 7 lembar daun kacapiring dan 1 potong gula batu. Daun kacapiring diremas-remas dengan 1 gelas air dan disaring. Kemudian dicampur dengan gula batu dan diaduk sampai merata, lalu diminum.
Sukar buang air besar: Ambil tiga biji buah kacapiring, lalu direbus dengan dua gelas air sampai mendidih hingga tinggal satu gelas. Kemudian langsung diminum.

Selasa, 05 Maret 2013

TANAMAN HIAS YANG BERKHASIAT OBAT


Di   balik   keindahan   tanaman  hias   ternyata    beberapa   tanaman    merupakan tanaman   obat   berkhasiat   antara  lain :  bunga knop,  tapak dara  dan  pacar air.


1. Bunga knop
Nama     latin    Gomprena    globosa.    Tanaman    ini diperkirakan    berasal    dari    Amerika.    Tumbuhan termasuk   herba   menahun   dapat   mencapai  tinggi 80 cm.   Batang  dan    tangkainya  berambut.   Bunga ada   pada    ujung   setiap  tangkai   daun,   berbentuk bulat,  berwarna merah. Bunga knop tumbuh dengan baik sampai pada ketinggian  1400 m  dpl  di  tanah yang  banyak mendapat sinar matahari.    Kandungan    zat    aktif    yang    sudah    diketahui    antara    lain : dekarboksilase,   glutamat,  gompresin,  nitrat    reduktase  dan  nitrit  reduktase. Seluruh    bagian    tanaman   dapat    dipergunakan     sebagai     obat  yaitu   untuk mengobati    buang     air   kecil    tidak   lancar,    disentri,   radang   saluran    nafas kronis,  sesak   nafas  dan   sakit   kepala /  migren.
Resep untuk pengobatan asma
Bahan :   bunga  knop  10  kuntum,   jahe 10 g,   air 400 cc
Cara pembuatan  :   rebus     bunga   knop,   jahe   dengan    air    hingga    tersisa  setengahnya
Cara penggunaan :   saring   dan   minum   selagi   hangat


2. Tapak dara
Nama   latin  Catharanthus roseus termasuk   famili Apocynaceae.    Di   Sumatera   dikenal     sebagai rutu-rutu,  di   Jawa dikenal dengan nama tapak doro dan di Bali disebut  tapak lima. Tanaman merupakan herba atau semak,  tumbuh tegak dan  bisa mencapai tinggi  120  cm.   Tanaman    tapak   dara   berbunga tunggal   dan   setiap    kuntum    memiliki    lima  mahkota bunga. Buah berbentuk bumbung,   berbulu   dan   mengandung   biji   berwarna   hitam.  Tanaman    dapat tumbuh   dengan   baik   sampai   pada   ketinggian    1800   m   dpl.    Tapak    dara termasuk   meridian   hati,   mempunyai    rasa    pahit,   sejuk   dan   toksik.    Efek farmakologis     sebagai     antikanker,    penenang,   peluruh   kencing,   pengental darah,  penurun  tekanan  darah.   Seluruh   bagian   tanaman   dapat    digunakan sebagai antikanker karena mengandung   catharanthine,   leurosine,   vinblastine, vincristine,   vincadioline.   Selain   untuk   pengobatan   kanker   tapak  dara  juga dapat    digunakan    untuk   mengobati   anemia,   batu  ginjal,   bronchitis,  darah  tinggi,   disentri   dan   kencing   manis.
Resep   untuk  pencegahan  kanker  payudara
Bahan :   simplisia  (  tanaman  sudah  dikeringkan )   tapak   dara   6 – 15 g,     air 400 cc
Cara pembuatan   :   simplisia    direbus  dengan  air  sampai  tersisa setengahnya
Cara penggunaan :    saring  dan  diminum
Resep   untuk   pencegahan  kanker  secara  umum
Bahan :  tanaman  tapak  dara  segar    15 g,  daun pepaya segar  30 -60 g,  rumput
mutiara   30 g,  air 700 cc,   madu  3  sendok makan
Cara  pembuatan  :   rebus   tapak dara, daun pepaya dan rumput mutiara dengan air   hingga   tersisa   separuhnya
Cara penggunaan :   saring   dan   tambahkan  madu  bagi  untuk  3  kali  minum
Resep  untuk   pengobatan  kanker  rahim
Bahan :    bunga   tapak  dara   15 g,  rumput mutiara 30 g,   air 600 cc
Cara pembuatan  :   rebus   tapak     dara,   rumput   mutiara   dengan   air    hingga tersisa    200 cc
Cara penggunaan :   saring  dan   diminum
3. Pacar air
Nama   latin    Impatiens   balsamina. Pacar  air   merupakan   tanaman    semusim yang   berasal  dari   India.   Tanaman   berbatang   basah   dapat   mencapai  tinggi 30 – 80  cm.  Di   daerah  Melayu   dikenal   sebagai   laka   kecil,   di   Jawa  disebut pacar   banyu   dan  di  Maluku   disebut     bunga   jebelu.   Bunga   pacar   air    ada beberapa    warna    seperti    merah,    putih,   oranye    atau   ungu.   Pada    bunga terdapat   kandungan    kimia     antosianin,    kaempherol  dan sianidin sedangkan pada     akar    mengandung    monoglycosin    dan     sianidin.   Efek   farmakologis dapat     melancarkan   peredaran  darah  dan  melunakkan   masa  atau  benjolan.
Resep  untuk  hipertensi
Bahan :   bunga  pacar  air   10 g,   seledri  kecil  100 g,  air 400 cc
Cara pembuatan  :   rebus   pacar   air,   seledri   dengan   air  hingga  tersisa setengahnya
Cara penggunaan :   saring  dan  diminum
Resep  untuk   pelancar  haid
Bahan :  biji   pacar  air    6 g,  temu hitam 15 g,   air 400 cc
Cara pembuatan  :   rebus   biji  pacar   air,   temu   hitam   dengan   air   hingga  tersisa 200 cc
Cara penggunaan :  saring   dan   minum


Dari berbagai sumber

Kastuba, Tanaman Hias Yang Berkhasiat



Kastuba berasal dari Meksiko. Umumnya, tanaman ini ditanam sebagai tanaman hias di perkarangan dan di taman-taman.
Kastuba bisa ditemukan pada 1–1.400 m dpl, tetapi untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok jika ditanam pada ketinggian 600 m dpl.
Perdu tegak dengan tinggi 1,5-4 m ini mempunyai batang berkayu, bercabang, dan bergetah seperti susu. Daunnya tunggal, bertangkai, tangkai daun yang muda berwarna merah dan hijau setelah tua, letak nya tersebar. Helaian daun berbentuk bulat telur sampai elips memanjang, yang besar umumnya mempunyai 2–4 lekukan, ujung dan pangkal runcing, pertulang menyirip, panjang 7–15 cm, lebar 2,5–6 cm, dan berbentuk cawan dalam susunan yang khas disebut cyathium, keluar dari ujung tangkai.
Tiap cyathium berhadapan dengan daun pelindung yang besar, bentuk lanset, warnanya merah atau kuning. Cyathium tinggi nya 1 cm, hijau dengan taju merah dan satu kelenjar besar, pada sisi perut warna nya kuning orange. Buahnya buah kotak, panjang 1,5 cm, ketika masih muda berwarna hijau dan cokelat setelah tua. Biji bulat dan berwarna cokelat.
Tanaman ini merupakan tanaman rumah yang favorit selama hari Natal karena daun bunganya yang berwarna menyala.
Rasanya pahit, sepat, sifat nya sejuk, toksik. Daun mengandung alkaloid, saponin, lemak, amylodextrin. Batang mengandung saponin, sulfur, lemak, amylodextrin, asam format, dan kanji. Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah seluruh tanamannya. Untuk penyimpanan, lakukan pengeringan.
Berikut khasiatnya:
  • Datangnya haid yang tidak teratur
  • Darah haid banyak (menoragia)
  • Disentri
  • Paru-paru
  • Air susu ibu sedikit
  • Tulang patah (fraktur)
  • Bengkak karena terbentur (memar)
  • dll
Jika anda memiliki tumbuhan yang satu ini,tidak ada salahnya jika anda mencoba nya untuk pengobatan. Dan jika anda yang belum memiliki tumbuhan yang satu ini, tidak ada salahnya juga jika anda mengembangbiakannya.

Minggu, 03 Maret 2013

Bunga Balsam Warna Memikat Sarat Manfaat


Bunga Balsam Warna Memikat Sarat Manfaat

Warna-warna cantik menjadi ciri khas tanaman asli Asia ini. Ciri khas lainnya, tanaman ini mudah tumbuh dan tidak rewel. Selain itu beberapa bagian tanamannya bisa dipakai sebagai obat P3K.
Di dunia, tanaman Impatiens balsamina Linn. dikenal sebagai bunga balsam. Di Indonesia lebih dikenal dengan nama bunga pacar air. Memiliki bunga dengan beragam warna, semisal merah muda, merah, putih, oranye, peach, atau salem. Sepintas, bentuk bunganya mirip anggrek dalam ukuran kecil dengan daun yang bergerigi.
Impatiens cukup populer sebagai tanaman hias dan banyak dijumpai di dataran tinggi, misalnya Puncak, Jawa Barat. Tingginya mencapai 30-80 centimeter. Setiap daerah di Indonesia memiliki nama lain untuk pacar air ini. Di Minangkabau (Sumatera Barat), pacar air dikenal dengan nama paruinai. Pacar cai (Sunda), kimhong (Jakarta), pacar banyu (Jawa), pacar foya (Bali), dan bunga jebelu (Halmahera Selatan).
Tanaman ini menyukai tempat teduh dan air. “Jadi, kalau rumah Anda banyak terkena sinar matahari, letakkan tanaman pacar air di bawah pohon,” papar Ida Widaningsih, General Manager PT Bina Usaha Flora. Meski warna bunganya banyak, pacar air tak bagus dipakai untuk landscape. “Biasanya bagus digantung atau diletakkan di pot. Mungkin karena senang di tempat teduh untuk landscape jadi kurang bagus.”
Meski Impatiens lokal pun ada di Indonesia, para pengusaha bunga masih mengimpor bibitnya dari luar negeri. “Bunga ini kan biasanya tumbuh di pinggir sungai. Tanaman yang lokal lebih tinggi, bunganya kecil, ruas batangnya kekar. Dan warna bunga tidak sebanyak dibanding bibit dari luar dengan warna yang beragam,” ujar Ida.
Media tanam untuk tanaman ini tidak sulit. Pakai saja campuran tanah, kompos, sekam atau tanah, cocopeat. “Boleh juga memakai pupuk kandang.” Meskipun tergolong bukan tanaman rewel, ada satu musuh utamanya, yaitu hama. Begitu terkena hama, tanaman akan langsung busuk. Jadi, awasi tanaman pacar air Anda dari segalahama pengganggu.

http://tanaman.co/bunga-balsam-warna-memikat-sarat-manfaat/

Tanaman Hias Kembang Kertas


Tanaman Hias Kembang Kertas
Tanaman Hias Kembang Kertas atau populer juga dengan nama bugenvil. bougainville; nama ilmiah: Bougainvillea, terutama B. glabra) merupakan tanaman hias populer. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.
Tanaman bunga kertas atau bougainvillea ini mempunyai bagian tanaman yang berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman bougainvillea menjadi tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah.
Berasal dari Amerika Selatan, tanaman ini sering ditanam di taman dan kawasan perumahan. Pada waktu tanaman ini berbunga, tanaman ini mempunyai kebiasaan merontokkan beberapa daunnya. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. (Seludang bunga ( atau spatha) merupakan daun pelindung, yang seringkali berukuran besar, yang menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar. Seludang bunga dapat dijumpai pada struktur generatif (“bunga”) tumbuhan anggota suku aren-arenan (Arecaceae dan suku talas-talasan (Araceae). Seludang bunga sebenarnya merupakan suatu bentuk khusus dari daun pelindung (bractea)).
Bougainvillea disebut tanaman bunga kertas karena bentuk seludang bunganya yang tipis dan mempunyai ciri – ciri seperti kertas. Nama Inggris bunga ini adalah Bougainvillea yang diambil dari nama Sir Louis Antoine de Bougainville, seorang prajurit AL Perancis. Antara jenis pokok bunga kertas tersohor ialah Bougainvillea ‘Elizabeth Angus’; Bougainvillea ‘Red’; Bougainvillea Pultonii; Bougainvillea ‘Easter Parade’ dan Bougainvillea ‘Lady Mary Baring’.
Perawatannya pun mudah, tidak memerlukan waktu yang lama karena spesies tumbuhan ini sangat sesuai ditanam di kawasan beriklim tropis dan khatulistiwa seperti negara kita dan bisa tumbuh hingga 10 meter tingginya. Batang tanaman bunga ini agak keras, mempunyai duri yang tajam dan bercabang-cabang. Perkembang biakannya pula hanya memerlukan keratan batang yang disemai di dalam bungkus plastik ataupun pot dengan cara mudah. Selain itu, tanaman ini juga mempunyai sulur yang rapat, daun yang lebar dan berbentuk bujur tirus yang mampu membentuk rimbunan pokok di kawasan halaman rumah atau juga sebagai tumbuhan pagar di kawasan yang menarik.
Walaupun tanaman ini berukuran kecil dan berbentuk corong, namun memiliki banyak manfaat. Contohnya saja untuk dandanan rambut, campuran bunga untuk mandian pewangi, dan sebagai kegunaan di upacara pemakaman bagi kaum Cina dan India.
Tarikan mempesona bunga ini menjadi perbincangan penduduk di negara kita karena terkesan dengan bentuknya dan warnanya yang menarik hati. Warna bunga ini terdiri dari berbagai macam warna, seperti jingga, merah menyala, merah jambu, merah pucat, kuning, ungu, putih, dan berbagai campuran warna.
Sedikit perawatan ringkas, penyiraman air dan pemupukan sempurna mampu mengembalikan kesegaran tanaman bunga kertas ini dalam jangka waktu kurang dua minggu. Dan jika ingin tanaman bunga kertas ini berbunga seterusnya, kita hanya perlu mengurangi pemberian air dan pupuk lantas meletakkan pot tanaman di tempat yang terkena sinar matahari.

Bunga Pagoda yang Indah Dan Bermanfaat


Bunga Pagoda yang Indah Dan Bermanfaat

Nama Latin :
  • Clerodendrum japonicum (Thunb)
Nama Daerah :
  • Bali: senggugu, tumbak raja. NAMA ASING He bao hua (C), pagoda flower (I). NAMA SIMPLISIA Clerodendri japonici Radix (akar bunga pagoda), Clerodendri japonici Flos (bunga pagoda).
Habitat :
  • Umumnya, bunga pagoda ditanam di taman, pekarangan rumah, atau di tepi jalan daerah luar kota sebagai tanaman hias.
Deskripsi :
  • Perdu meranggas, tinggi 1-3 m. Batangnya dipenuhi rambut halus. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun berbentuk bulat telur melebar, pangkal daun berbentuk jantung, daun tua bercangap menjari, panjangnya dapat mencapai 30 cm. Bunganya bunga majemuk berwarna merah, terdiri dari bunga kecil-kecil yang berkumpul membentuk piramid, keluar dari ujung tangkai. Buahnya bulat. Bunga pagoda dapat diperbanyak dengan biji.
Kandungan Bunga Pagoda:
  • Alkoloid; Garam Kalium; Zat Samak
Khasiat Bunga Pagoda :
  • Khasiat Bunga Pagoda adalah : Akar bunga pagoda berkhasiat antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan bengkak, dan menghancurkan darah beku. Daun rasanya manis, asam, agak kelat, sifatnya netral. Daun berkhasiat sebagai antiradang dan mengeluarkan nanah. Bunga rasanya manis, sifatnya hangat, berkhasiat sedatif, dan menghentikan perdarahan (hemostatis).
Resep Tradisional Bunga Pagoda:
  • Bisul daan Koreng : Daun bunga pagoda 7 lembar; Madu 25 ml; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih selama 15 menit, iminum pagi dan sore
  • Wasir berdarah : Akar bunga pagoda 25 g; Air 110 ml, Direbus hingga mendidih, Diminum 2 kali sehari

Beragam Jenis Tanaman Pagar


Beragam Jenis Tanaman Pagar

Terkadang kita masih susah memilih jenis tanaman untuk pagar. Bisa saja kita memilih jenis tanaman yang sudah ada di seputar kita dan mudah didapatkannya. Sebab pada dasarnya, sekali lagi, yang penting adalah perawatan dan pemangkasan. Beberapa tanaman yang lazim digunakan untuk pagar tanaman antara lain:
1. Beluntas
Tanaman beluntas (Pluchea indica) termasuk suku Asteraceae dan masih sering tampak tumbuh liar di tanah tegal. Beluntas bisa mencipta keindahan saat ditanam sebagai tanaman pagar. Tingginya sekitar 1 – 2 meter, daunnya hijau terang, pinggirnya bergerigi, dan letaknya berseling. Bunga bertandan, warnanya putih agak kecokelat-cokelatan.
Daun beluntas mengandung zat-zat seperti amino (triptofan, treonin, lesusin, isoleusin), lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan C. Oleh sebab itu, daun beluntas dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional, seperti:
  • Mengusir Bau Badan : Ambil 15 helai daun beluntas yang masih muda, lalu kukus. Santaplah sebagai lalapan.
  • Menghilangkan pegal-pegal dan demam : Sediakan 15 helai daun beluntas, lalu seduh dengan segelas air panas. Jika sudah dingin, saring dan minum 1 – 2 kali sehari.
  • Menyembuh ganguan pencernaan : Ambil 8 helai daun beluntas, cuci bersih, lalu letakkan di atas nasi yang akan dibuat tim. Resep ini cocok untuk anak-anak yang terganggu pencernaannya.
2. Kemuning
Tanaman kemuning (Murraya paniculata) sering ditanam di pekarangan rumah, tapi ada juga yang tumbuh liar di antara semak-semak belukar. Kemuning termasuk ta-naman perdu, tingginya sekitar 3 – 7 meter.
Batangnya berkayu cukup keras, berwarna kekuning-kuningan. Kulit batang juga berwana ke-kuning-kuningan. Berdaun majemuk, menyirip ganjil. Bunganya tunggal atau majemuk tandan semu, setiap tandan berjumlah 8 bunga. Daun mahkota bunga berwarna putih. Bunganya sangat harum di senja hari.
Buahnya berbentuk bulat telur atau lonjong, dengan pangkal dan ujungnya lancip dan berwarna merah mengkilap.
Kemuning sangat menyukai sinar matahari. Jadi, cocok ditanam di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung. Sebagaimana perawatan tanaman hias pada umumnya, kemuning juga perlu disiram dan dipupuk sesuai kebutuhan. Dengan demikian tanaman akan hidup sehat, dan akan selalu berbunga.
Perbanyakan kemuning dapat dilakukan dengan stek batang, pencangkokan, atau dengan bijinya. Ambil biji-biji yang tua, lalu semaikan dalam polybag. Setelah tumbuh sekitar 30 – 50 cm, bibit kemuning dapat ditanam sebagai tanaman pagar.
3. Melati
Dari sekitar 200 jenis melati yang diketahui, baru sekitar 15 jenis saja yang telah dibudidayakan. Tanaman melati (Jasminum sambac) punya banyak manfaat, misalnya sebagai bunga tabur, tanaman hias pekarangan dan pot, bunga taman, industri parfum, dan pengobatan tradisional. Melati termasuk tanaman setahun yang berbentuk perdu tegak atau merambat.
Melati dapat tumbuh sampai ketinggian 2,5 meter, dengan sistem perakaran serabut yang menyebar di dalam tanah.
Bunga tumbuh di atas tunas, berbentuk tunggal atau berkelompok, dengan warna dan bentuk yang beraneka ragam. Setiap tangkai bunga terdiri atas 3 – 15 kuntum bunga bergantung jenis melatinya. Bunga mengeluarkan aroma wangi, sehingga sering dijadikan bahan pewangi rambut, parfum atau minyak, yang diperoleh dengan cara penyulingan.
Perbanyakan tanaman melati dapat dilakukan dengan cara stek, rundukan, atau cangkokan. Dengan ketiga cara ini, bibit akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman baru yang sifatnya sama dengan induknya.
Tanaman melati mengandung zat-zat bensil, indol, dan livalilasetat. Oleh sebab itu tanaman melati dapat digunakan untuk beragam pengobatan, seperti:
  • Melegakan sesak napas : Ambil 10 lembar daun melati, lantas rebus ke dalam 3 gelas air sampai mendidih. Sisakan 2 gelas. Bila sudah dingin, saring air rebusan, lalu tambahkan sedikit garam. Minum 2 kali sehari, pagi dan sore.
  • Menghilangkan bengkak akibat sengatan lebah : Ambil segenggam bunga melati, lalu remas-remas sampai halus. Tempelkan pada bagian yang tersengat lebah.
  • Mengurangi produksi ASI : Sediakan segenggam daun melati, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan hasil tumbukan di seputar Buah Dada setiap pagi sebelum mandi.
4. Soka
Tanaman soka (Ixora spp) termasuk jenis tanaman perdu tegak, dengan tinggi sekitar 2 – 4 meter. Ada beberapa jenis soka yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pagar, antara lain:
  • Ixora paludosa, jenis soka yang paling banyak ditanam di Indonesia, berupa tanaman perdu, berbunga putih.
  • Ixora javanica berupa tanaman perdu berbunga merah.
  • Ixora finlaysoniana berupa pohon kecil, bunganya berwarna putih.
  • Perbanyakan tanaman soka dapat dilakukan dengan cara stek, pencangkokan, atau dengan peremajaan yang tumbuh sekitar pangkal batang.
http://tanaman.co/beragam-jenis-tanaman-pagar/

Cara Perawatan Bunga Tulip


Cara Perawatan Bunga Tulip

Bunga tulip merupakan bunga yang perlu teknik khusus dalam perawatan, karena bunga ini harus tumbuh pada sushu yang relative rendah. Bunga ini agak susah dalam perawatannya. Namun jika tahu teknikniknya sebenernya tidak begitu susah. Berikut adalah cara merawat bunga tulip
Tulip tidak bisa hidup di alam terbuka wilayah tropis karena memerlukan suhu rendah di musim dingin untuk dapat tumbuh. Tulip dapat dipaksa untuk berbunga lebih cepat dari normal jika diletakkan di tempat yang suhunya diatur menjadi lebih tinggi.
Tulip dapat ditanam dengan dua cara, menggunakan umbi atau biji. Tulip yang ditanam dari umbi membutuhkan waktu setahun untuk dapat menghasilkan bunga yang cukup besarnya, sedangkan tanaman yang ditanam dari biji membutuhkan waktu antara 5-7 tahun agar dapat berbunga.
Bunga yang telah selesai mekar harus dipotong untuk mendapatkan umbi.
Menurut hasil penelitian yang berlaku hanya untuk bunga Tulip, jika sewaktu bunga belum mekar bagian bawah kuncup bunga ditusuk hingga tembus dengan jarum (misalnya jarum jahit), gas etilen akan diproduksi oleh bunga yang terluka sehingga masa mekar bunga menjadi lebih panjang. Perlakuan yang sama jika dilakukan terhadap bunga yang sudah mekar menyebabkan masa mekar malah menjadi lebih singkat.Demikian penjelasan singkat tentang perawatan bunga tulip yang baik. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

Cara Menanam Kamboja


Cara Menanam Kamboja

Berbisnis bunga saat ini juga merupakan prospek usaha yang bagus. Salah satu bunga yang bagus adalah bunga kamboja. bunga kamboja pada saat ini banyak digemari masyarakat krena bentuknya yang kecil dan memiliki harga yang mahal dan memang bunga ini mudh didapatkan karen sudah di lestrikan di negara kita yaitu negara indonesia. Berikut adalah cara perawatan bunga kamboja.
Pada awal (biji)
Pada saat biji bunga kamboja harus banyak terkena sinar matahari dan tidak boleh banyak-banyak air karna bisa memperlambat pertumbuhanya,setelah biji tersebut retak atau telah sdiap ditanam maka terlebih sahulu kita harus menjemur kurang lebih sekitr setengah hri guna mempercepat pertumbuhan bunga tersebut,lalu setelah biji itu tumbu besar kita hru memindah bung ketyempat yng labih bersar atau dalam bentuk pot/ plastic volibeck dn kita harus memilih kualiatas tanah yang lebih bagus melalui pencampuran tanah tersebut dengan tanah kasar
Setelah bunga itu besar dan siap dipasarkan kita harus memberikan pupuk agar bunga tersebut ehar dan membentuk akarnya tersebut berbentuk ular tu buya guna menari hati para penbeli agar konsimen membelinya,bung kmboj hanya memiliki dua jenis yaitu :
  1. Jenis kamboja local yang memiliki satu warna (tetap)
  2. Jenis kamboja warna yang memiliki dua wrna yng menarik.
Bunga kamboja ini akan bertumbuh subur di tempat yang panas karna bunga ini hanya membutuhkan air yang sangat sedikit,maka dari itu saya peringatkan kepada penggemar bunga khususnya pengemar bunga kamboja bila merawat bunga ini janganlah bunga ini di siram setiap hari karena akan membuat bunga ini setres, ciri-ciri jika bunga ini setres yaitu
  1. Batangnya lempes
  2. Daun berguguran
  3. Daun berwarn kuning
Melakukan penyetekkan
Untuk memperindah tanaman ini kita harus melakukan penyetekkan pada bunga ini yang mana bunga ini harus benr dalam keadaan sehat atau subur,penyetekkan bunga ini memerlukan beberapa alat yaitu silet,tali rafia atau plastik. Penyetekkan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  1. Kita harus memilih kualits cabang yang sudah cukup besar dan sehat
  2. Lalu kita bentuk bunga yang mau kita sambung berbentuk V
  3. Sedangkan cabanya kita bentuk LANCIP
  4. Lalu kita masukkan cabang yang mau kita sambung tepat diatas,di bunga yang kita mau sambung
  5. Setelah itu kita ikat dengan rapat sehingga cabang itu tidak bergerak supaya cepat menyatu dengan bunga tersebut
  6. Lalu kita bungkus cabang itu dengan plastik kecil agar bisa cepat tumbuh
  7. Taruk di tempat yang sejuk
http://tanaman.co/cara-menanam-kamboja/

Cara Menanam Bunga Mawar


Cara Menanam Bunga Mawar


Proses penanaman dalam budidaya bunga juga merupakan hal yang penting, termasuk diantaranya bunga mawar. Dalam budidaya bunga mawar banyak hal yang harus diperhatikan dalam proses penanaman. Agar bunga mawar yang kita tanam akan tumbuh dengan sehat. Berikut adalah cara penanaman bunga mawar yang baik
Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam, Buat lubang tanam pada jarak 60-60 cm atau 70-70 cm, tergantung jenis mawar dan kesuburan tanahnya.
Pembuatan Lubang Tanam
Untuk membuat lubang diperlukan sekop melengkung supaya diperoleh lubang berbentuk silindris. Ukuran lubang 45-45-45 cm. Kedalaman yang baik yaitu bila tanaman diletakkan dalam lubang, kedudukan bagian percabangan utama (bud union) letaknya sejajar dengan permukaan tanah. Akar mawar tidak dapat menembus tanah terlalu dalam, maka tidak perlu mencangkul tanah terlalu dalam, cukup 45-55 cm.
Pada saat membuat lubang, tanah di permukaan (top soil), sub-soil dikumpulkan terpisah, karena akan digunakan untuk menutup lubang kembali. Bila daerah itu tertutup rumput, harus diambil dalam bentuk lempengan-lempengan dan diletakkan di tempat teduh, untuk digunakan sebagai pupuk, dengan memasukkannya ke dalam lubang. Lempengan rumput diletakkan terbalik. Top soil dicampur dengan bahan organik (seperti kompos, pupuk hijau, pupuk kandang dan sebagainya) perbandingan 4 bagian tanah dan 1 bagian bahan organik. Lubang ditimbuni sub-soil dicampur dengan bahan organik (dalam jumlah lebih banyak dari pada campuran untuk top soil) dan super fosfat (dapat juga dipakai tepung tulang) 20%. Jumlah super fosfat 1,5-2 kg per 10 m2 tanah, tepung tulang 1,5-3 kg per 10 m2. Lubang diisi top soil dan bahan organik sampai membentuk gundukan.
Cara Penanaman
Waktu tanam mawar adalah pada awal musim hujan (bila keadaan airnya memadai dapat dilakukan sepanjang musim/tahun. Tanaman mawar yang ditanam berupa bibit cabutan (tanpa tanah), dan bibit yang berasal dari polybag.
Cara penanaman bibit mawar cabutan :
  • Bongkar bibit tanaman mawar dari kebun pembibitan secara cabutan.
  • Potong sebagian batang dan cabang-cabangnya, sisakan 20-25 cm agar habitus tanaman menjadi perdu (pendek).
  • Potong sebagian akar-akarnya dengan gunting pangkas tajam dan steril.
  • Rendam bibit mawar dalam air atu larutan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) seperti Dekamon 1-2 cc/liter selama 15-30 menit.
  • Tanam bibit mawar di tengah-tengah lubang tanam dan akarnya diatur menyebar ke semua arah. Timbun (urug) dengan tanah hingga batas pangkal leher batang.
  • Padatkan tanah di sekeliling batang tanaman mawar pelan-pelan agar akarakarnya dapat kontak langsung dengan air tanah.
  • Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman hingga basah.
  • Pasang naungan sementara dari anyaman bambu/bahan lain untuk melindugi tanaman mawar dari teriknya sinar matahari sore hari.
Penanaman bibit mawar dari polybag berbeda dengan penanaman bibit mawar cabutan. Bibit mawar dari polybag dipindahtanamkan secara lengkap bersama tanah dan akar-akarnya.
Tata cara penanaman bibit mawar dari polybag adalah sebagai berikut:
  • Siram media dalam polybag yang berisi bibit mawar hingga cukup basah.
  • Angkat polybag kemudian balikkan posisinya sambil ditekuk-tekuk bagian dasarnya agar bibit mawar bersama tanah dan akar-akarnya terlepas (keluar) dari polybag. Bila polybag berukuran besar, maka pengeluaran bibit mawar dapat dengan cara menyobek atau menyayat polybag tersebut.
  • Tanamkan bibit mawar ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan jauh hari sebelumnya. Letak bibit mawar tepat di tengah-tengah lubang tanam, kemudian urug dengan tanah sampai penuh sambil dipadatkan pelan-pelan
  • Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman mawar hingga cukup basah. Bibit mawar akan langsung segar dan tumbuh tanpa melalui pelayuan atau istirahat dulu.
http://tanaman.co/cara-menanam-bunga-mawar/

Tips Merawat Bunga Dahlia


Tips Merawat Bunga Dahlia



Bunga dahlia merupakan bunga yang cukup menarik hati para pencinta bunga. Agar bunga dahlia ini dapat berkmbang dan tumbuh dengan baik dan indah, maka harus dirawat dengan baik pula. Berikut adalah cara merawat bunga dahlia dengan baik.
Pemeliharaan Tanaman
Dalam merawat atau memelihara bunga dahlia ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut :
1) Penjarangan dan Penyulaman
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang seragam dapat dilakukan sampai tanaman berumur 3 minggu. Biasanya bibit tidak tumbuh sempurna jika pengairan terlambat dilakukan terutama jika udara panas. Penjarangan bunga perlu dilakukan terutama jika jumlah bunga dalam satu tangkai terlalu banyak supaya diameter bunga mencapai maksimum. Pada dahlia kaktus (putih) hanya satu bunga yang dibiarkan hidup pada satu tangkai, sedangkan pada dahlia semi kaktus dapat 5 – 6 bunga.
2) Penyiangan
Dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma dan pada saat pemupukan sert pembumbunan. Pencegahan tumbuhnya gulma dapat dilakukan dengan menghamparkan mulsa organik di antara tanaman. Ketika tanaman mencapai 1 m, tanaman dibumbun dan disangga dengan 2 batang bambu agar tidak rebah.
3) Pemupukan
Dilakukan setiap 10 hari dengan urea, SP-36 dan KCl masing-masing 2 gram atau NPK sebanyak 5 gram. Pemberian pertama 10 hari setelah pindah tanam. Pupuk diberikan di dalam larikan sejauh 15 cm dari pangkal batang. Tutup pupuk dengan tanah.
4) Pengairan dan penyiraman
Dilakukan sesuai pertumbuhan tanaman. Di awal pertumbuhannya, tanah di sekitar pangkal batang sampai titik terluar tajuk jangan sampai mengering. Pada saat itu, jika perlu tanaman disiram 2-3 kali sehari tergantung dari keadaan cuaca. Setelah itu penyiraman dapat dilakukan setiap 5 hari. Penyiraman juga perlu dilakukan setelah pemberian pupuk. Demikian cara perawatan bunga dahlia yang baik. Semoga bunga anda akantetap segar. Semoga bermanfaat.

http://tanaman.co/tips-merawat-bunga-dahlia/

CARA MENAMAM DAN MERAWAT LIDAH BUAYA


Lidah buaya atau Aloe vera adalah tanaman yang akrab di telinga. Selain sangat mudah perawatannya, tanaman ini pun dikenal punya banyak manfaat dan khasiat.

Lidah buaya biasanya ditanam di dalam pot sebagai tanaman hias. Daunnya berwarna hijau tua sampai hijau pucat ; di bagian belakang daun berwarna bintik-bintik putih. Bentuk daun ramping, tebal dan pada bagian tepi bergerigi kecil-kecil.

Bila Anda tertarik menanam dan mengembangkan tanaman ini, berikut ini adalah beberapa tip yang dapat dijadikan panduan.
  • Butuh waktu cukup lama buat lidah buaya untuk tumbuh di dalam ruangan. Namun Aloe Vera dapat ditanam di dalam rumah atau pun di luar rumah. Tanaman ini butuh cahaya alami dan akan tumbuh bagus bila memperolah cahaya langsung selama sekitar 4 jam sehari . Warnanya akan kecoklatan bila kontak sinar matahari secara berlebihan. Pada siang hari lidah buaya butuh suhu 68-72 derajat Fahrenheit, dan malam hari 50-55 derajat Fahrenheit.
  • Gunakan pot dengan media tanam dan pengairan yang baik. Media tanam yang cocok terdiri atas satu campuran bagian tanah kebun, satu bagian pupuk kandang atau kompos, satu bagian pasir, dan setengah bagian serbuk arang. Media tanam diusahakan dalam kondisi agak ekring, tidak boleh terlalu basah. Karena lidah buaya salah satu jenis succulent, jangan terlalu sering disiram.
  • Pastikan tanah atau pasir dalam pot tetap kering sebelum disiram. Pastikan pula ada lubang di bawah pot supaya air dapat mengalir dengan mudah.
  • Tanaman yang baru dibeli tidak perlu langsung dipupuk pada tahun-tahun pertama. Tunggu sampai tahun berikutnya
  • Pengepotan kembali dilakukan saat media telah menjadi padat dan tanaman sudah memenuhi pot. Pengepotan dapat dilakukan setiap waktu.


    Sumber: KCM

MENANAM KAKTUS UDANG UNTUK KEINDAHAN


Tanaman kaktus sangat identik duri dan padang pasir. Bagaimana jika tanaman jenis ini malah tidak bisa tumbuh dengan intensitas matahari yang tinggi? Bagaimana pula jika batang kaktus tak berduri?

ADA tanaman yang menyita perhatian ketika berkunjung ke salah satu stand pameran Flora dan Fauna yang diselenggarakan di Lapangan Banteng, Jakarta. Bentuknya khas, bunganya menawan, membuat siapapun akan tertegun dan terpesona keindahannya.

Tak disangka tanaman tersebut masuk ke dalam family tanaman kaktus. Dari bentuk dan karakteristik tanaman, tak terlihat sedikitpun ciri-ciri dan bayangan pohon kaktus sama sekali. Bahkan jika dilihat sekilas, tanaman ini lebih mirip dengan bunga wijayakusuma.

Kaktus udang, itulah nama tanaman tersebut. Bahasa inggrisnya shrimp cactus, sedang dalam bahasa latin bernama Schlumbergera russelliana. Kaktus udang ini juga dikenal dengan nama kaktus natal. Pasalnya, kaktus jenis ini selain memiliki bunga menawan, warna memukau, juga berbunga banyak dengan ukuran bunga cukup besar. Hal inilah yang membuat orang terpikat akan kaktus ini hingga sering dijadikannya hadiah pada saat hari raya Natal.

Pipih Tak Berduri
Dilihat sekilas, batang tanaman kaktus udang ini lebih mirip daun dibanding batang pohon. Batangnya berbentuk pipih seperti lembaran dan berwarna hijau. Sedangkan jenis batangnya sama seperti kaktus pada umumnya. Memiliki batang sukulen, yaitu batang yang mengandung dan dapat menyimpan banyak air.

Inilah cara kaktus bertahan hidup clan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Cadangan air ini digunakan pada saat musim kemarau tiba, sehingga mereka masih bisa beradaptasi di saat musim ini. Sedangkan saat musim penghujan, batang kaktus udang akan terlihat membesar atau menggemuk. Hal ini dikarenakan batang terisi air.

Tanaman kaktus udang batangnya agak keras dan tak memiliki daun. Dalam hidupnya, kaktus jenis ini hidup berkoloni hingga di habitat aslinya terlihat seperti semak. Selain itu, kaktus ini memiliki sosok yang berbeda dengan kaktus pada umumnya. Tak ada duri di batangnya sama sekali sehingga cocok dan aman ditaruh di dalam rumah.

Warna Cerah Memukau

Semua jenis bunga kaktus udang bermekaran di setiap ujung-ujung batangnya. Warna-warna cerah dan memukau, menjadi daya tarik dan juga pusat perhatian dari tanaman ini. Ada 5 jenis pilihan warns yang bisa dinikmati. Mulai dari merah muda, merah tua, ungu, putih, dan peach. Inilah yang membedakan jenis kaktus udang yang satu dengan lainnya. Karena jika dari bentuk batang tanamannya, semua bisa dikatakan serupa.

Menurut Rose dari nurseri Floribunda, bunga dengan warna merah tua adalah yang paling banyak dan digandrungi pecinta tanaman. "Selain warnanya terlihat segar, juga terlihat sangat mencolok bila pandang mata," lanjutnya. Ukuran bunga yang sedang mekar sempurna berkisar 46 an. Sedang ukuran pohon bisa mencapai ketinggian 50 cm.

Bunga kaktus udang tak mengenal musim berbunga. Selama hidupnya, tanaman ini selalu berbunga. Inilah yang menjadi daya tarik kaktus udang dibandingkan dengan tanaman lain. Keindahan bunganya bisa dinikmati setiap saat dan setiap waktu. Tak perlu menunggu waktu lama.

Butuh Cahaya Bukan Sinar Matahari
Kaktus udang atau Schlumbergera russelliana ini hidup di daerah hutan hujan tropis, bukan di padang pasir di mana kondisi lingkungan yang panas dan tandus. Kaktus udang ini menyukai cahaya, tapi bukan sinar matahari. Karenanya kaktus ini tidak bisa ditanam pada daerah yang terkena panas terik matahari langsung karena mengakibatkan kaktus udang layu bahkan mati.

Pada habitat aslinya, kaktus jenis ini hidup epifit, menumpang pada batang pohon atau tanaman lain. Tanah di daerah hutan hujan tropis yang terlalu basah tak cocok untuk hidupnya. Dalam kondisi terlalu basah, batang kaktus akan cepat membusuk. Akan tetapi, saat ini tanaman kaktus udang dapat dikembangbiakkan dan ditanam dalam media tanah, dengan syarat tanah jangan terlalu lembap.

Sebaiknya kaktus jenis ini diletakkan di teras rumah, di bawah atap fiber, dalam ruangan yang dekat jendela agar cahaya matahari masih bisa diterima dengan baik. Kaktus udang juga bisa menjadi tanaman pot gantung. Bentuk batangnya yang lembaran dan juga berkoloni serta bunga yang selalu bermekaran menjadi pesona tersendiri.

Praktis dan Tak Merepotkan
Kaktus udang merupakan jenis tanaman yang tidak memerlukan perawatan khusus. Tidak rewel dan juga tidak rentan terkena hama penyakit. Cukup lakukan pemupukan untuk merangsang pertumbuhan dan juga memperbanyak bunga.

Menurut Rose dari nurseri Floribunda, yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pemupukan rutin. Jika menggunakan pupuk cair cukup diberikan 2 minggu sekali, untuk pupuk butir 1 bulan sekali, seclang untuk kompos juga sebulan sekali. Tinggal pilih mana yang disuka.

Untuk penyiraman, tidak perlu dilakukan setiap hari, jadi menghemat air. Kaktus udang ini menyukai media tanam yang tidak terlalu basah clan tidak terlalu kering. Jika terlalu basah, batang kaktus akan mudah membusuk.

Cara menanamnya pun tidak repot, tinggal tanam, langsung bisa tumbuh. Secara alami, kaktus jenis ini berkembang biak dengan biji yang tanaman ini hasilkan. Proses penanamannya pun mudah, cukup tanam biji dalam tanah dan sang biji akan tumbuh. Tetapi perkembangbiakan dengan metode penanaman biji dinilai lambat dan terlalu lama. Orang lebih senang untuk memperbanyak dengan sistem cutting (stek). Cukup potong bagian batang, dan tanam di pot baru atau di tanah. Cara ini di nilai cepat dan praktis untuk mengembangbiakan tanaman kaktus ini.(Tabloid Rumah/Irfan Hidayat)

Murah Meriah
Tanaman kaktus udang ini mudah mendapatkannya, banyak dijual di nurseri-nurseri dan pusat-pusat tanaman hias. la dijual dalam bentuk pot-pot tanaman. Harganya pun relatif murah. Untuk pot diameter 10 cm harganya Rp.15.000, dan pot diameter 15 cm harganya Rp.30.000,-.

Sedang untuk kaktus udang yang diokulasi ke tanaman lain, harganya relatif iebih mahal. Untuk pot diameter 15 cm harganya bisa mencapai Rp. 250.000. Kaktus jenis ini bisa dijadikan solusi bagi orang-orang yang sibuk yang ingin menghadirkan tanaman indah di dalam rumah. Selain perawatannya mudah, harganya pun murah.

Klasifikasi kaktus udang
=============================
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae Ordo Caryophyllales
Famili : Cactaceae (suku kaktus-kaktusan)
Genus : Schlumbergera
Spesies : Schlumbergera russelliana (W.J.Hooker) Britton
=================


Sumber: KCM

Hama dan Penyakit Pada Bunga Melati


hama dan penyakit bunga melati
Tanaman melati tidak luput dari gangguan hama dan penyakit, prinsip pokok dan prioritas teknologi pengendalian hama/penyakit .
a. Pengendalian hayati dilakukan secara maksimal dengan memanfaatkan musuh musuh alami hama (parasitoid, perdator, patogen) dengan cara:
- memasukan, memelihara, memperbanyak, melepaskan musuh alami
- mengurangi penggunaan pestisida organik sintetik yang berspektrum lebar/menggunakan pestisida selektif.
b. Ekosistem pertanian dikelola dengan cara:
- penggunaan bibit sehat
- sanitasi kebun
- pemupukan berimbang
- pergiliran tanaman yang baik
- penggunaan tanaman perangkap,
c. Pestisida digunakan secara selektif berdasarkan hasil pemantauan dan analisis ekosistem.
1. Hama Bunga Melati
1) Ulat palpita (Palpita unionalis Hubn) Bunga Melati
Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae, Stadium hama yang merusak tanaman melati adalah larva (ulat). Pengendalian: dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman yang terserang berat dan menyemprotkan insektisida yang mangkus dan sangkil, misalnya Decis 2,5 EC, Perfekthion 400E/Curacron 500 EC .
2) Penggerek bunga (Hendecasis duplifascials) Bunga Melati
Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae. Gejala: menyerang tanaman melati dengan cara menggerek/melubangi bunga sehingga gagal mekar. Kuntum bunga yang terserang menjadi rusak dan kadang-kadang terjadi infeksi sekunder oleh cendawan hingga menyebabkan bunga busuk. Pengendalian: disemprot dengan insektisida yang mangkus, misalnya Decis 2,5 EC, Cascade 50EC/Lannate L .
3) Thips (Thrips sp) Bunga Melati
Thrips termasuk ordo Thysanoptera dan famili Thripidae. Hama ini bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag). Gejala: menyerang dengan cara mengisap cairan permukaan daun, terutama daun-daun muda (pucuk).Pengendalian: dilakukan dengan cara mengurangi ragam jenis tanaman inang di sekitar kebun melati dan menyemprotkan insektisida yang mangkus : Mesurol 50WP, Pegasus 500 SC/Dicarzol 25 SP .
4) Sisik peudococcus (Psuedococcus longispinus) Bunga Melati
Hama ini termasuk ordo Pseudococcidae dan famili Homoptera yang hidup secara berkelompok pada tangkai tunas dan permukaan daun bagian bawah hingga menyerupai sisik berwarna abu-abu atau kekuning-kuningan. Gejala: menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan sel tanaman dan mengeluarkan cairan madu. Pengendalian: dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mangkus, misalnya Bassa 500 EC/Nogos 50 EC.
5) Ulat nausinoe (Nausinoe geometralis) Bunga Melati
Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae. Ciri: ngengat berwarna coklat dengan panjang badan rata-rata 12 mm dan panjang rentang sayap kurang lebih 24 mm berwarna coklat dan berbintik-bintik transparan. Gejala: menyerang daun tanaman melati identik (sama) dengan serangan ulat P. unionalis.
6) Hama Lain Bunga Melati.
Hama lain yang sering ditemukan adalah kutu putih (Dialeurodes citri) dan kutu tempurung (scale insects). Bergerombol menempel pada cabang, ranting dan pucuk tanaman melati, menyerang dengan cara mengisap cairan sel, sehingga proses fotosintesis (metabolisme). Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mangkus, seperti Perfekthion 400 EC/Decis 2,5 EC.
2. Penyakit Bunga Melati
1) Hawar daun Bunga Melati
Penyebab: cendawan (jamur) Rhizcotonia solani Kuhn. Gejala: menyerang daun yang letaknya dekat permukaan tanah.
2) Hawar benang (Thread Blight) Bunga Melati
Penyebab: jamur Marasmiellus scandens (Mass). Gejala: menyerang bagian cabang tanaman melati.
3) Hawar bunga (Flower Blight) Bunga Melati
Penyebab: cendawan (jamur) Curvularia sp. Fusarium sp dan Phoma sp,. Gejala: bunga busuk, berwarna coklat muda dan kadang-kadang bunga berguguran.
4) Jamur upas Bunga Melati
Penyebab: jamur Capnodium salmonicolor. Penyakit ini menyerang batang dan cabang tanaman melati yang berkayu. Gejala: terjadi pembusukan yang tertutup oleh lapisan jamur berwarna merah jambu pada bagian tanaman terinfeksi apnodium sp. dan Meliola jasmini Hansf. et Stev. Gejala serangan capnodium adalah permukaan atas daun tertutup oleh kapang jelaga berwarna hitam merata.
5) Bercak daun Bunga Melati

Penyebab: jamur Pestaloita sp. Gejala: bercak-bercak berwarna coklat sampai kehitam-hitaman pada daun.
6) Karat daun (Rust) Bunga Melati
Penyebab: ganggang hijau parasit (Cephaleuros virescens Kunze). Gejala: pada permukaan daun yang terserang tampak bercak-bercak kemerah-merahaan dan berbulu. Penyakit ini umumnya menyerang daun-daun yang tua.
7) Antraknosa Bunga Melati
Penyebab: jamur Colletotrichum gloesporoides. Gejala : terbentuk bintik-bintik kecil berwarna kehitam-hitaman. Bintik-bintik tersebut membesar dan memanjang berwarna merah jambu, terutama pada bagian daun. Serangan berat dapat menyebabkan mati ujung (die back).
8) Penyakit lain Bunga Melati
Busuk bunga oleh bakteri Erwinia tumafucuens. Bintil akar oleh nematoda Meloidogyne incognito, penyebab abnormilitas perakaran tanaman. Virus kerdil penyebab terhambatnya pertumbuhan tanaman melati, belang-belang daun dan kadang-kadang seluruh ranting dan pucuk menjadi kaku.